HOME




   

SDN Sumbersari Indah 4 tampil di situs ini untuk menambah dan mengetahui serta berbagi informasi kepada masyarakat, instansi terkait, Dunia usaha khususnya di kota Bandung, Nasional dan Internasional umumnya

Bila anda suka... Silahkan beri kami Komentar, Kritik dan Saran yang membangun , demi kemajuan dan perkembangan Pendidikan... Semoga konten ini bermanfaat bagi khalayak banyak. 

( Beberapa konten masih dalam pengembangan)
Jalan Sumber Makmur Komplek Sumbersari Indah Bandung 40222
West JAVA Indonesia

PROFILE SEKOLAH


Identitas Sekolah :
a. Nama Sekolah : SD NEGERI SUMBER SARI INDAH 4
b. Nama Kepala Sekolah : Nunung Rohayati, S.Pd., M M
c. NSS / NPSN : 101 026 015 041 / 202 450 93
d. Jenjang Akreditasi : B ( Baik )
e. Tahun Pendirian : 1985
f.  Alamat :
     - Jalan : Jl. Sumber Makmur
     - Kelurahan : Babakan
     - Kecamatan : Babakan Ciparay
     - Kota : Bandung
     - Provinsi : Jawa Barat
g. Telepon : 022-
h. Status Tanah : Milik Pemerintah Kota Bandung
i.  Luas Tanah : 2500 m 2
j.  Luas Bangunan : 1.000 m 2
k. Lokasi : Perkotaan

Gallery


SEKOLAH HIJAU BERSIH DAN INDAH

SEKOLAH HIJAU, BERSIH DAN INDAH

LINGKUNGAN

LINGKUNGAN HIDUP

HIJAU

BERSIH

INDAH

NYAMAN

RTH (RUANG TERBUKA HIJAU)

PENGHIJAUAN KOTA MENURUT KEGUNAANNYA

FUNGSI RTH

:

:

:

:

:

:

:

:

:

SEMUA YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN MANUSIA DAN HEWAN

GABUNGAN DARI FAKTOR KIMIAWI DAN HAYATI YANG DAPAT MEMPENGARUHI KELANGSUNGAN KEHIDUPAN SERTA KESEJAHTERAAN MAKHLUK HIDUP

MERUPAKAN SALAH SATU BAGIAN KEGIATAN MANUSIA DALAM MENGOLAH LINGKUNGAN HIDUPNYA DENGAN HARAPAN DAN TUJUAN AGAR TETAP TERCIPTA LINGKUNGAN HIDUP YANG TIDAK MENINGGALKAN SIFAT-SIFAT ALAMI YANG MANUSIAWI

BEBAS DARI KOTORAN

CANTIK, BAGUS, ELOK

SEGAR, SEHAT

RUANG-RUANG DALAM KOTA ATAU WILAYAH YANG LUAS DIMANA DALAM PENGGUNAANNYA PADA DASARNYA TANPA BANGUNAN

1. HIJAU sebagai pengaman : dimaksudkan untuk pengamanan sarana kota tertentu, agar tidak digunakan untuk kepentingan lain.

2. HIJAU sebagai taman kota : dimaksudkan untuk menjadikan kota sebagai kota hijau dan melestarikan keadaan sekitarnya.

3. HIJAU sebagai sumber produksi : dimaksudkan penghijauan dengan tanaman/pohon-pohon yang produktif.

1. PARU-PARU KOTA PHOTOSYNTHESA

2. SUMBER AIR TANAH/RESAPAN AIR (HIDROLOGIS)

3. MENCEGAH EROSI (OROLOGIS)

4. KEINDAHAN DAN KEHIDUPAN SATWA (ESTETIKA DAN EDAPHIS)

5. MENCIPTAKAN IKLIM (KLIMATOLOGIS)

6. UNSUR PENDIDIKAN (EDUKATIF)

7. SARANA REKREASI

Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pengirim : Bowo Leksono
16 November 2007



Pada kenyataannya Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) tak pernah lepas dari kehidupan. Seolah menjadi persoalan yang tak segera terselesaikan, justru terus bertambah seirama perkembangan penduduk, sosial dan ekonomi.

Dibutuhkan identifikasi dan penyelesaian masalah sesegera mungkin. Menyuarakan secara berkesinambungan upaya pembangunan AMPL kepada masyarakat luas dirasa sangat penting.

AMPL dalam lingkup “Sekolah Hijau” atau Green School merupakan bahasan yang tak kalah penting. Mengapa? Karena memang belum banyak sekolah yang peduli terhadap lingkungannya.

Ini penting, menanamkan kesadaran berperilaku hidup bersih dan sehat sejak di usia sekolah. Bagaimana pun warga lingkungan sekolah sangatlah beragam, mereka datang dari berbagai lingkungan. Diharapkan ketika berada di luar lingkungan sekolah, mampu menerapkan hidup bersih dan sehat seperti saat di sekolahnya.

Lingkungan sekolah yang kondusif sangat diperlukan dalam menghasilkan tamatan yang cakap melalui proses belajar mengajar berbasis sistem pendidikan yang bermutu. Tidak itu saja, lingkungan sekolah yang kondusif juga akan ikut mendorong terwujudnya pola hidup bermutu yang pada saat ini sangat diperlukan dalam meningkatkan daya saing bangsa dimata dunia sekaligus melestarikan kekayaan sumber daya alam hayati Indonesia.

Perwujudan sekolah hijau adalah sekolah yang memiliki komitmen dan secara sistematis mengembangkan program-program untuk menginternalisasikan nilai-nilai lingkungan dalam seluruh aktivitas sekolah. Sekolah dengan visi, misi, tujuan dan kebijakan yang mengacu pada mutu sekolah, sangat berkepentingan mewujudkan pola hidup bermutu melalui program Green School.

Sebenarnya tidaklah mudah mewujudkan kesejatian sekolah hijau karena tidak sekedar lingkungan fisik bersih yang terlihat, namun lebih pada terbangunnya kesadaran lingkungan warga sekolah yang tercermin dalam perilaku keseharian sebagai tuntutan peningkatan mutu hidup.

Perwujudan Sekolah Hijau tidak terlepas dari peran swasta, LSM dan pemerintah. Dan yang paling penting adalah peran warga sekolah itu sendiri baik seluruh siswa, guru dan karyawan. Diperlukan guru atau beberapa guru untuk menjadi pelopor dan contoh bagi siswanya.

Rekan kita, salah satu guru di SMU Negeri 34 Jakarta, Endang Wardiningsih yang dengan tekun dan berbekal sedikit pengalaman pelatihan lingkungan yang diadakan Unesco, menularkan pada anak didik.

Hasilnya? Materi lingkungan hidup tak hanya masuk ekstrakulikuler namun menembus mata pelajaran berupa muatan lokal (mulok) bernama Pendidikan Lingkungan Hidup, artinya semua siswa wajib mengikuti pelajaran ini.



Sumber Berita Lain